🌶 5 Street Food Pedas Indonesia yang Wajib Dicoba Pecinta Cabe

Wisataprime.com - Indonesia bukan cuma kaya akan budaya dan keindahan alam, tapi juga soal urusan lidah—terutama yang berhubungan dengan rasa pedas. Dari Sabang sampai Merauke, kita bisa menemukan aneka jenis street food yang menggugah selera, bahkan sampai bikin keringat bercucuran. Bagi kamu yang mengaku pecinta pedas sejati, kuliner jalanan Indonesia adalah surganya. Berikut ini adalah deretan street food pedas yang cocok untuk pecinta cabe, mulai dari seblak level dewa hingga ceker setan yang meledak di lidah.

Seblak Cihampelas, Bandung – Kerupuk yang Naik Level


Kalau biasanya kerupuk jadi pelengkap makan, di Bandung kerupuk justru jadi bintangnya. Namanya seblak. Makanan ini terdiri dari kerupuk basah yang direbus dengan campuran cabai rawit, bawang putih, kencur, dan bumbu rempah lainnya. Tapi bukan cuma kerupuk saja yang jadi isiannya. Kamu bisa memilih topping seperti ceker ayam, bakso, makaroni, sosis, mie, hingga telur.

Salah satu tempat seblak legendaris di Bandung adalah Seblak Oces yang berlokasi di daerah Cihampelas. Di sini, kamu bisa memilih sendiri level kepedasan seblakmu. Level 1 buat pemula, tapi kalau kamu berani, langsung saja pesan level 10—dijamin bibir bergetar. Rasa gurih dan pedasnya bersatu dengan aroma khas kencur yang bikin nagih. Seblak bukan cuma makanan, tapi pengalaman rasa pedas yang tak terlupakan.

Ayam Taliwang Lombok – Bakar Dulu, Nendang Kemudian

Ayam Taliwang adalah sajian khas Lombok yang dikenal pedasnya melegenda. Biasanya, ayam kampung muda dipanggang setengah matang, kemudian dipukul-pukul agar empuk dan dimasak kembali dengan saus pedas yang terdiri dari cabai rawit, bawang putih, dan terasi. Ayam ini biasanya disajikan bersama kangkung plecing dan beberuk terong yang juga dibalur sambal. Satu piring saja bisa membuat kamu kepedesan tapi tetap tidak bisa berhenti makan.

Makanan ini bisa kamu temukan dengan mudah di warung-warung kaki lima di Mataram hingga area Senggigi. Selain pedasnya yang khas, yang membuat Ayam Taliwang begitu menggoda adalah aroma asap dari proses pembakaran yang menyatu sempurna dengan bumbunya. Bagi pecinta cabe, ini adalah salah satu street food yang wajib dicoba sebelum meninggalkan Lombok.

Oseng-Oseng Mercon Jogja – Meledak di Mulut

Namanya saja sudah “mercon”—yang berarti petasan. Maka jangan heran kalau makanan satu ini benar-benar bisa membuat lidahmu meledak. Oseng-oseng mercon berasal dari Yogyakarta, terbuat dari daging sapi atau tetelan yang dimasak dengan ratusan gram cabai rawit. Biasanya, dalam satu resep setengah kilogram daging, digunakan hingga 250 gram cabai.

Yang membuat oseng-oseng mercon makin nikmat adalah perpaduan rasa gurih dan pedas yang dalam, ditambah sensasi minyak cabai yang meletup saat dikunyah. Warung Bu Narti di Jalan KH Ahmad Dahlan adalah salah satu tempat legendaris yang wajib dikunjungi jika kamu sedang di Jogja. Warungnya kecil, buka mulai sore sampai malam, dan hampir selalu penuh pengunjung.

Kalau kamu mengaku sebagai pecinta pedas sejati, jangan cuma cobain gudeg manis di Jogja—tapi tantang lidahmu dengan seporsi oseng-oseng mercon yang legendaris ini.

Ceker Setan Surabaya – Pedasnya Gak Main-Main

Ceker ayam biasanya identik dengan makanan berkuah atau disajikan dalam sop. Tapi di Surabaya, ceker justru naik kasta menjadi salah satu makanan pedas paling dicari. Ceker setan adalah olahan ceker ayam yang direbus bersama cabai rawit, bawang merah, bawang putih, serta rempah lain hingga bumbunya meresap sempurna.

Di malam hari, banyak penjaja ceker setan yang bisa kamu temui di kawasan Embong Malang atau Jalan Raya Gubeng. Ceker ini disajikan dalam kuah merah menyala yang menggoda, dengan aroma pedas yang bikin perut langsung keroncongan. Kamu bisa pilih tingkat kepedasannya, tapi jangan remehkan kuah merahnya—meski kelihatan kalem, sekali seruput langsung bikin air mata netes.

Ceker setan ini cocok banget buat kamu yang mencari tantangan pedas saat jalan-jalan malam di Surabaya.

Mie Gacoan – Street Food Rasa Franchise

Meskipun Mie Gacoan sudah jadi franchise besar, semangatnya masih sangat kental dengan street food. Tempatnya ramai, antrean panjang, dan menunya murah meriah. Salah satu menu favorit para pecinta pedas adalah Mie Setan dan Mie Iblis. Kedua mie ini punya rasa dasar yang berbeda—yang satu cenderung asin gurih, yang lain manis pedas—tapi keduanya sama-sama bikin ketagihan.

Kamu bisa pilih level pedas dari 0 sampai 10. Level 1–3 masih aman untuk orang biasa, tapi mulai level 4 ke atas, siap-siap tisu dan air putih jadi sahabat. Sambal khasnya terbuat dari cabai rawit merah yang diulek dan dicampur dengan minyak bawang dan kaldu ayam, sehingga pedasnya nendang tapi tetap gurih.

Mie Gacoan bisa kamu temui di hampir semua kota besar di Indonesia, mulai dari Jakarta, Bandung, Medan, hingga Makassar. Walau masuk kategori franchise, suasana makan di sini tetap seperti street food—ramai, sempit, dan penuh aroma menggoda.

Rekomendasi Street Food Pedas yang Cocok untuk Pecinta Cabe

Jika kamu sedang mencari inspirasi kuliner yang benar-benar memanjakan pecinta pedas, maka daftar di atas adalah pilihan yang sempurna. Di berbagai kota Indonesia, selalu ada street food pedas yang cocok untuk pecinta cabe—baik itu berbentuk mie, ceker, daging oseng, maupun ayam bakar khas daerah.

Kelezatan street food pedas tidak hanya terletak pada jumlah cabai yang digunakan, tetapi juga pada komposisi bumbu dan cara pengolahannya yang khas. Street food Indonesia memang dikenal dengan cita rasa berani, tidak malu-malu dalam menonjolkan kepedasan dan rempah. Tak heran kalau banyak wisatawan lokal dan mancanegara selalu memburu makanan jalanan ini saat berkunjung ke kota-kota besar di Tanah Air.

Sensasi makan pedas ala street food ini juga tidak bisa dipisahkan dari suasana: makan di pinggir jalan, dengan suara kendaraan berlalu lalang, dan aroma makanan dari gerobak sebelah yang menggoda. Pengalaman kuliner yang tak hanya memanjakan lidah, tapi juga hati.

Jadi, apakah kamu sudah siap menantang lidahmu dengan deretan makanan pedas ini? Jangan cuma ngaku pecinta cabe kalau belum coba semuanya!

Next Post Previous Post