Kuliner Halal di Hyderabad: Petualangan Rasa dari Jalanan Menuju Warisan Budaya
Wisataprime.com - Saat malam mulai turun di Hyderabad, cahaya dari kios-kios makanan pinggir jalan mulai bersinar, memantulkan aroma kaya rempah yang khas India Selatan. Di antara keramaian kendaraan dan lantunan azan dari masjid-masjid tua, kota ini hidup dengan denyut kulinernya. Sebagai kota yang mayoritas penduduknya beragama Islam, menemukan makanan halal di Hyderabad bukanlah hal yang sulit. Tapi yang membuat pengalaman ini tak terlupakan adalah keberagaman street food India yang halal di Hyderabad yang menyuguhkan rasa autentik dan kisah yang mengalir dari generasi ke generasi.
Saya memulai petualangan kuliner ini di kawasan Charminar, ikon bersejarah sekaligus pusat street food halal di Hyderabad. Saat pertama kali tiba, saya langsung disambut aroma daging panggang dan gorengan pedas dari kios-kios yang berderet di pinggir jalan. Di sini, pengalaman bukan hanya soal makan, tapi juga meresapi kehidupan lokal yang sangat hidup.
Salah satu hal pertama yang saya cicipi adalah Haleem, hidangan ikonik yang hanya tersedia secara luas selama Ramadan namun kini sudah banyak dijajakan sepanjang tahun di beberapa tempat. Saya menemukannya di warung sederhana milik Pak Abdul Rasheed. Beliau menyambut dengan senyum ramah dan menawarkan semangkuk Haleem panas yang dimasak dalam panci besar.
“Ini resep keluarga sejak zaman kakek saya,” ujarnya bangga sambil menunjuk sertifikat halal yang tergantung di dinding kios. Tekstur Haleem begitu lembut, berpadu dengan potongan daging yang lumer dan rempah yang menendang, memberikan pengalaman makan yang begitu dalam. Makanan ini bukan hanya mengenyangkan, tapi seolah membawa saya pada kisah panjang komunitas Muslim di Hyderabad.
Melanjutkan perjalanan, saya menjelajahi Madina Building dan Sultan Bazaar, dua kawasan lain yang populer sebagai pusat jajanan halal. Di sini saya mencicipi Chicken Shawarma versi Hyderabad, yang sedikit berbeda dari Timur Tengah. Dibungkus dalam roti paratha dan diberi saus pedas yang menggigit, sensasi gurih dan hangatnya langsung membangkitkan selera.
Saya juga tak bisa melewatkan Seekh Kebab yang dijual oleh pedagang bernama Salman. Ia menggunakan daging kambing halal segar yang diasinkan selama semalaman dengan campuran bumbu khas, lalu dipanggang di atas bara arang. Saat disajikan, dagingnya empuk, juicy, dan memiliki aroma smokey yang menggoda. Kebanyakan pembeli adalah wisatawan Muslim dari Malaysia dan Indonesia, yang datang karena mendengar rekomendasi dari komunitas mereka.
Berjalan ke area Mehdipatnam, saya menemukan tempat yang lebih lokal, jauh dari radar wisatawan internasional namun terkenal di kalangan warga Hyderabad. Di sini, makanan favorit saya adalah Hyderabadi Dum Biryani yang dimasak di dalam pot tanah liat. Pedagangnya, seorang ibu tua bernama Amina Begum, memasak langsung di depan pelanggan. Dengan gerakan lambat namun terampil, ia membuka tutup pot dan aroma rempahnya langsung menyebar ke udara malam.
“Kami hanya pakai bahan segar dan daging halal dari pasar setiap pagi,” katanya sambil menyendok nasi berbumbu ke dalam piring saya. Cita rasanya begitu kaya, nasi basmati berpadu dengan ayam berbumbu tajam dan aroma saffron yang kuat. Setiap suap seperti bercerita—tentang warisan, tentang ketulusan, dan tentang cinta pada tradisi.
Menariknya, hampir semua pedagang yang saya temui dengan sukarela menunjukkan label halal atau bahkan siap menjelaskan dari mana sumber daging mereka. Ini menjadi bagian penting dari kepercayaan dan menjadikan pengalaman kuliner di Hyderabad terasa aman dan menyenangkan, terutama bagi wisatawan Muslim yang menjadikan kehalalan sebagai prioritas utama.
Saya juga mencoba makanan ringan seperti Mirchi Bajji, cabai hijau besar yang digoreng dengan balutan tepung bumbu, dan Osmania Biscuit, biskuit klasik yang hanya bisa ditemukan di Hyderabad, biasanya dinikmati bersama teh Irani. Meski tampak sederhana, cita rasa camilan ini unik dan mewakili warisan lokal yang tak bisa ditemukan di tempat lain.
Tak hanya soal rasa, suasana makan di jalanan Hyderabad menawarkan pengalaman yang menyentuh sisi emosional. Duduk di bangku plastik, di bawah lampu temaram, ditemani obrolan hangat dengan pedagang lokal, membuat semuanya terasa personal dan otentik. Inilah esensi sejati dari kuliner jalanan—bukan hanya soal makanan, tapi juga soal cerita di baliknya.
Berdasarkan pengalaman saya langsung di lapangan, saya dapat dengan yakin merekomendasikan street food India yang halal di Hyderabad sebagai bagian penting dari perjalanan kuliner siapa pun yang menginginkan cita rasa otentik yang juga sesuai dengan prinsip kehalalan. Untuk Anda yang ingin menjelajahi lebih banyak tempat serupa, bisa kunjungi wisataprime.com dan cari tahu berbagai panduan lengkap tentang street food halal di India dan Asia lainnya.
Sebagai penutup (meskipun tidak secara eksplisit), penting untuk dicatat bahwa mengeksplorasi kuliner Hyderabad bukan hanya tentang mencari makanan lezat, tapi juga tentang memahami sejarah, budaya, dan keragaman yang hidup di setiap sudut kotanya. Dan tidak ada cara yang lebih baik untuk melakukan itu selain menyusuri jalanan dan mencicipi setiap gigitan kisah yang ditawarkan.