7 Laksa Street Food Terenak di Singapura yang Wajib Dicoba Traveler

 

Wisataprime.com - Laksa bukan sekadar mie kuah biasa. Di Singapura, kuliner ini menjelma jadi ikon street food yang punya ribuan penggemar dari wisatawan mancanegara. Cita rasa kuah santan berpadu dengan rempah khas Peranakan, menjadikannya menu wajib coba di tengah hiruk pikuk kota. Kalau kamu sedang mencari rekomendasi street food Singapura laksa terenak, berikut daftar kurasi berdasarkan pengalaman langsung dan testimoni ribuan pengunjung—siap jadi panduan kuliner kamu!

📍 1. 328 Katong Laksa – Ikon yang Tak Pernah Sepi

Namanya sudah mendunia, bahkan sempat ditantang oleh selebritas kuliner seperti Gordon Ramsay dalam kompetisi makan lokal. Terletak di East Coast Road, 328 Katong Laksa punya keunikan pada potongan mie pendeknya—yang bisa langsung diseruput dengan sendok tanpa perlu sumpit.

Pengalaman saya ke sini terjadi saat jam makan siang, dan benar saja, antreannya mengular. Tapi pelayanan cukup cepat. Kuah santannya creamy dan berempah, dengan topping udang besar dan fish cake yang melimpah. Sambalnya benar-benar bikin nagih dan bisa disesuaikan level pedasnya.

💡 Tips: Datang sebelum pukul 11.00 atau menjelang sore untuk menghindari jam sibuk. Bawa uang tunai, meski sekarang sudah bisa bayar non-tunai juga.

📍 2. Sungei Road Laksa – Tradisi dalam Semangkuk Kuah Arang

Untuk kamu pencinta rasa klasik, Sungei Road Laksa di Jalan Berseh ini wajib masuk daftar. Kuahnya dimasak dengan arang—metode langka yang membuat aromanya sangat khas dan otentik. Tak heran tempat ini selalu direkomendasikan sebagai salah satu laksa tradisional terbaik di Singapura.

Saya datang pagi sekitar jam 10.30, dan antrean sudah mulai terbentuk. Dengan harga hanya SGD 3 per porsi, kamu bisa menikmati laksa penuh nostalgia. Kuahnya ringan namun penuh rasa, dengan campuran sambal yang menyatu di tiap sendokan.

💡 Tips: Tempat duduk terbatas, jadi lebih nyaman jika kamu datang sendiri atau berdua saja.

📍 3. Depot Road Zhen Shan Mei Laksa – Claypot yang Melejitkan Rasa

Berada di Alexandra Village Food Centre, Depot Road Zhen Shan Mei Laksa menawarkan laksa dalam claypot panas yang langsung disajikan dari dapur ke meja. Sensasi unik saat makan laksa hangat yang terus mengepul, membuat pengalaman makan makin spesial.

Saya mencoba varian seafood claypot laksa, dan rasanya benar-benar mengangkat aroma daun kesum, tauge, dan udang. Kuahnya lebih pekat dan cenderung gurih dengan sentuhan rasa smoky dari claypot. Porsinya juga besar dan mengenyangkan.

💡 Tips: Jangan tertukar dengan gerai lain di area hawker. Pastikan cari nama lengkap “Zhen Shan Mei” untuk pengalaman laksa terbaik.

📍 4. Janggut Laksa (Queensway) – Asli dari Pencipta Laksa Katong

Banyak yang tidak tahu kalau Janggut Laksa adalah versi original dari laksa Katong. Pemilik pertamanya, Ng Juat Swee (alias Janggut), adalah orang yang mengembangkan resep mie pendek tanpa sumpit itu.

Saya mampir ke cabangnya di Queensway Shopping Centre. Porsi medium-nya pas untuk makan siang ringan. Kuahnya lebih ringan dibanding Katong Laksa, tapi punya kedalaman rasa yang mengingatkan pada rumah nenek—hangat dan familiar. Topping standar, tapi sambalnya terasa lebih pedas dan pekat.

💡 Tips: Kalau kamu penggemar sejarah kuliner, tempat ini adalah bagian penting dari evolusi laksa Singapura.

📍 5. Famous Sungei Road Trishaw Laksa – Laksa Michelin Guide di Amoy Street

Berada di hawker Amoy Street yang padat, Famous Sungei Road Trishaw Laksa sempat direkomendasikan oleh MICHELIN Guide. Bedanya dengan laksa biasa adalah kuahnya yang lebih halus dan sedikit manis, serta penggunaan topping seperti udang kering dan ikan rebus.

Saya datang jam makan siang, dan hanya butuh waktu 10 menit untuk mendapat pesanan. Mangkuknya tidak terlalu besar, tapi rasanya benar-benar berlapis. Saya bahkan melihat beberapa pekerja kantor lokal sengaja antre setiap hari demi semangkuk ini.

💡 Tips: Pastikan ke stall nomor #02-83 di Amoy Street Food Centre karena banyak tenant punya nama mirip.

📍 6. 928 Yishun Laksa – Hidden Gem di Ujung Utara

Jika kamu ingin mencicipi laksa dengan harga murah meriah tapi tetap nikmat, 928 Yishun Laksa jawabannya. Terletak jauh dari pusat kota, tempat ini adalah favorit warga lokal di area Yishun.

Saya sengaja mampir setelah direkomendasikan oleh teman lokal. Kuahnya lebih ringan dan gurih, tapi sambalnya cukup membakar lidah. Porsinya bisa disesuaikan, dan topping seperti tahu goreng dan fish cake bisa ditambahkan sesuai selera.

💡 Tips: Lokasinya dekat Yishun MRT, tapi kamu perlu jalan kaki sekitar 10 menit ke kiosnya.

📍 7. Laksa Singapura di Lau Pa Sat – Street Food Experience Sejati

Terakhir, buat kamu yang ingin mencicipi laksa dalam atmosfer night market otentik, Lau Pa Sat adalah tempat yang wajib dikunjungi. Di tengah bangunan kolonial dengan suasana hawker malam hari, kamu bisa menemukan beberapa stall laksa otentik yang menggoda.

Saya mampir malam hari, menikmati semangkuk laksa sambil duduk di area terbuka. Salah satu stall favorit saya menggunakan topping tambahan seperti telur rebus dan crab stick, dengan kuah laksa yang creamy dan sedikit smoky karena dimasak cepat di wajan terbuka.

💡 Tips: Kombinasikan dengan menu sate atau sugarcane juice di area yang sama untuk pengalaman street food khas Singapura yang lengkap.


Menelusuri berbagai sudut kota hanya demi semangkuk laksa memang terdengar ekstrem, tapi bagi para pecinta kuliner sejati, inilah bentuk eksplorasi rasa yang sesungguhnya. Kalau kamu sedang menyusun daftar rekomendasi street food Singapura laksa terenak, pastikan tujuh tempat di atas masuk dalam itinerary kamu berikutnya.

Semangkuk laksa mungkin terlihat sederhana, tapi dalam setiap hirupannya, kamu akan mencicipi sejarah, budaya, dan jiwa dari negeri multikultural bernama Singapura.

Next Post Previous Post