Makanan Indonesia di Arab Street: 3 Tempat Rekomendasi yang Wajib Dicoba
Wisataprime.com -Arab Street di Singapura bukan hanya terkenal karena suasana multikulturalnya dan arsitektur warisan kolonial yang memesona, tapi juga karena pilihan kulinernya yang menggoda lidah. Di antara beragam hidangan dari Asia Tenggara dan Timur Tengah, masakan Indonesia tetap menjadi magnet bagi para pencinta kuliner. Bagi siapa pun yang mencari cita rasa autentik Indonesia di jantung Kampong Glam, artikel ini akan membantu mengarahkan Anda ke tempat-tempat yang tidak hanya ramai dibicarakan, tapi juga diulas secara langsung oleh para pecinta makanan.
Sebagai seorang penulis kuliner yang telah mencicipi dan menelusuri ragam street food dari Indonesia hingga Malaysia, pengalaman mencicipi makanan Indonesia di Arab Street menjadi semacam nostalgia yang dikombinasikan dengan perspektif objektif. Tak hanya menilai dari rasa, tapi juga pengalaman menyeluruh yang melibatkan suasana, keramahan, hingga keaslian bumbu.
1. Bumbu Restaurant: Perpaduan Thai dan Indonesia yang Elegan

Meski di Tripadvisor hanya satu restoran Indonesia yang muncul di Arab Street—yakni Bumbu—bukan berarti pilihannya terbatas. Justru, Bumbu menonjol karena tampil elegan dan memiliki pendekatan fusion yang menarik. Terletak di area Kampong Glam, restoran ini menyajikan menu Thai-Indonesia dengan sentuhan klasik yang tetap mengedepankan cita rasa Nusantara.
Menu seperti ayam penyet, tahu telur, dan rendang tampil dengan plating modern tanpa mengorbankan rasa autentik. Dalam kunjungan saya, ayam penyet di sini berhasil mempertahankan tekstur renyah luar dan lembut di dalam, sementara sambalnya punya karakteristik cabai rawit merah dengan terasi khas Jawa. Sebagai tambahan, interior restoran yang dipenuhi perabot antik dan pencahayaan hangat memberi nuansa makan malam keluarga yang akrab.
Apa yang membuat Bumbu istimewa adalah keseriusannya mempertahankan rasa rumahan Indonesia, bahkan di tengah lingkungan kosmopolitan seperti Singapura. Pelayanan yang ramah, porsi yang mengenyangkan, dan harga yang sepadan membuat restoran ini pantas direkomendasikan bagi siapa pun yang rindu masakan ibu di perantauan.
2. Warung M. Nasir: Rasa Melayu yang Berakar pada Tradisi Indonesia
Tak jauh dari Arab Street, berdiri Warung M. Nasir, sebuah restoran yang membawa pengaruh kuat dari warisan budaya Melayu-Indonesia. Meski secara branding ia dikenal sebagai restoran Melayu, namun banyak menu yang berasal dari akar kuliner Indonesia, seperti nasi padang, ayam lemak chili padi, hingga sotong hitam.
Dengan interior yang sederhana namun bersih, Warung M. Nasir menyajikan pengalaman makan yang lebih casual namun tetap autentik. Pengunjung dapat memilih lauk secara langsung layaknya warteg di Jakarta, menjadikan pengalaman makan lebih personal dan otentik.
Saya pribadi mencoba rendang sapi dan sambal hijau mereka—dan rasa rempahnya benar-benar kuat. Daging empuk dan sambalnya punya keseimbangan antara pedas dan gurih yang pas. Selain itu, pengunjung tetap dari kalangan pekerja dan pelancong Indonesia menjadi validasi bahwa tempat ini memang jujur dalam urusan rasa.
Bagi kamu yang mencari tempat makan dengan nuansa rumahan, tanpa terlalu memedulikan tata ruang mewah, Warung M. Nasir bisa menjadi pilihan terbaik.
3. IndoChili: Oase Cita Rasa Indonesia yang Autentik
Meskipun tidak tepat di Arab Street, IndoChili hanya berjarak beberapa menit berjalan kaki dan tetap layak masuk dalam daftar ini. Restoran ini dikenal luas oleh komunitas Indonesia di Singapura sebagai salah satu tempat yang konsisten menjaga keaslian rasa.
Menu favorit seperti nasi tumpeng, soto betawi, dan ikan bakar jimbaran adalah bintang utama. Tidak hanya dimasak dengan bumbu lengkap dan teknik yang benar, IndoChili juga dikenal karena menggunakan bahan-bahan impor langsung dari Indonesia untuk menjaga orisinalitas. Dalam kunjungan saya, soto betawi mereka disajikan dalam porsi besar, dengan kuah santan yang kental namun tidak enek, dan potongan daging yang lembut.
Interior restoran dibuat dengan sentuhan budaya Indonesia, dari batik pada taplak meja hingga ornamen kayu ukir di dinding. Hal ini memperkuat kesan bahwa Anda sedang menikmati sajian khas Nusantara di negeri seberang, bukan hanya dalam rasa, tapi juga atmosfer.
Kenapa Arab Street Jadi Magnet Kuliner Indonesia?
Kampong Glam, kawasan tempat Arab Street berada, memang sejak lama dikenal sebagai rumah bagi berbagai budaya, termasuk komunitas Melayu dan Indonesia. Tidak heran jika banyak pelancong dan ekspatriat asal Indonesia merasa “pulang” saat menginjakkan kaki di sini. Lingkungan yang ramah, kemudahan akses, serta deretan restoran yang menyajikan masakan dari seluruh Nusantara menjadikan Arab Street semacam "mini Indonesia" di tengah kota Singapura.
Tak hanya untuk perantau, kawasan ini juga menarik bagi turis internasional yang ingin mencicipi makanan Indonesia tanpa perlu pergi ke Jakarta atau Bali. Kelezatan bumbu rempah, teknik memasak tradisional, dan nilai sejarah yang terkandung dalam setiap hidangan menjadi daya tarik yang sulit ditandingi oleh masakan dari negara lain.
Jika kamu ingin menjelajahi lebih banyak destinasi kuliner Indonesia di kawasan ini, kamu bisa mengunjungi indonesia food arab street untuk panduan lengkapnya.
Tips Memilih Restoran Indonesia yang Tepat di Arab Street
-
Cek ulasan dan rating di platform seperti Tripadvisor dan Google Reviews. Restoran yang konsisten mendapat ulasan positif biasanya punya manajemen kualitas yang baik.
-
Perhatikan keramaian lokal. Jika banyak warga Indonesia makan di sana, kemungkinan besar rasanya autentik.
-
Tanya rekomendasi menu unggulan. Jangan ragu bertanya pada pelayan tentang apa yang paling disukai pelanggan lokal.
-
Lihat presentasi makanan. Makanan Indonesia biasanya berani dalam tampilan—warna dari kunyit, cabai, dan kecap manis akan menonjol.
Melalui daftar rekomendasi di atas, diharapkan para pencinta kuliner bisa lebih mudah menemukan makanan Indonesia yang otentik di tengah hiruk-pikuk Arab Street. Tak hanya soal rasa, tapi juga pengalaman yang menyeluruh—dari atmosfer restoran, keramahan staf, hingga kesan nostalgia yang melekat di tiap suapan.