3 Street Food Legendaris Indonesia yang Masuk Daftar Terbaik di Asia Versi CNN

Wisataprime.com - Kuliner jalanan atau street food telah menjadi salah satu representasi paling otentik dari budaya suatu negara. Di Asia, dengan kekayaan rempah dan keragaman etnis, street food tidak hanya menggugah selera tapi juga menyimpan cerita sejarah dan identitas masyarakatnya. Baru-baru ini, CNN merilis daftar "50 Best Street Foods in Asia" dan tiga makanan khas Indonesia berhasil masuk ke dalamnya: gado-gado, getuk, dan kerak telor.

Masuknya tiga makanan ini bukan hanya sekadar pengakuan internasional terhadap cita rasa, tetapi juga menjadi momen penting dalam melestarikan warisan kuliner Nusantara. Artikel ini akan mengupas lebih dalam tentang ketiga makanan tersebut—mulai dari cita rasa, asal-usul, hingga mengapa mereka layak berada di daftar tersebut. Ini juga merupakan bukti bahwa street food asia indonesia memiliki tempat istimewa di hati para pecinta kuliner dunia.

Gado-Gado: Salad Tradisional Penuh Cita Rasa


Gado-gado adalah salah satu ikon kuliner Indonesia yang menggabungkan berbagai sayuran rebus, lontong, tahu, tempe, dan telur rebus, yang semuanya disiram dengan saus kacang yang gurih. Sekilas, gado-gado mungkin tampak seperti salad biasa, tapi kelezatannya tak bisa disamakan dengan salad Barat manapun.

Menurut CNN, gado-gado adalah contoh sempurna dari makanan "mix-mix"—merujuk pada cara penyajiannya yang mencampur beragam elemen. Ini bukan hanya tentang keanekaragaman bahan, tapi juga tentang keseimbangan rasa antara gurih, manis, dan sedikit pedas. Keunikan tiap penjual dalam meracik bumbu kacang menambah kedalaman rasa yang membuat satu porsi gado-gado bisa berbeda dari satu tempat ke tempat lainnya.

Selain itu, gado-gado juga mencerminkan gaya hidup sehat dan lokal. Sayuran segar yang digunakan berasal dari hasil bumi Indonesia yang mudah ditemukan di pasar tradisional. Ini memperlihatkan bagaimana masakan Indonesia tidak hanya enak, tapi juga bergizi.

Getuk: Camilan Manis Penuh Warna dan Sejarah

Getuk adalah salah satu jajanan pasar khas Jawa yang terbuat dari singkong. Di tangan masyarakat Indonesia, singkong yang sederhana disulap menjadi camilan warna-warni yang cantik dan menggiurkan. Biasanya getuk disajikan dalam bentuk potongan kecil berlapis warna merah muda, putih, dan hijau, dilengkapi dengan taburan kelapa parut di atasnya.

CNN menggambarkan getuk sebagai makanan penutup yang “mustahil dilewatkan.” Warnanya yang mencolok memang sering membuat wisatawan penasaran untuk mencobanya. Tetapi getuk bukan sekadar tampilan. Teksturnya yang lembut dan manis alami dari singkong membuatnya digemari banyak kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang tua.

Yang menarik, getuk memiliki beragam varian. Di beberapa daerah, getuk dibuat dari ubi, pisang, kentang, bahkan keju. Perkembangannya yang adaptif ini menunjukkan betapa fleksibelnya makanan ini di tengah tren kuliner modern.

Kerak Telor: Rasa Otentik Jakarta yang Melegenda

Kerak telor adalah makanan tradisional Betawi yang biasanya hanya bisa ditemukan saat acara besar seperti Pekan Raya Jakarta. Meskipun terbilang langka di hari biasa, popularitas kerak telor tak luntur. Masuknya makanan ini ke dalam daftar CNN adalah bukti kuat akan kekhasan rasa dan teknik masaknya yang autentik.

Kerak telor dibuat dari campuran telur bebek, beras ketan, kelapa parut sangrai, ebi, dan rempah-rempah khas Indonesia. Proses memasaknya menggunakan wajan arang tradisional tanpa kompor modern. Bahkan, wajan dibalik untuk memanggang kerak di bagian atas, bukan diaduk seperti omelet.

Cita rasa gurih, tekstur renyah di luar dan lembut di dalam, serta aroma rempah dan kelapa sangrai membuat kerak telor menjadi makanan yang bukan sekadar lezat tapi juga penuh nostalgia.

Mengapa Ketiga Makanan Ini Istimewa?

Masuknya gado-gado, getuk, dan kerak telor dalam daftar 50 Best Street Foods in Asia versi CNN bukan kebetulan. Ketiganya mewakili prinsip utama dari street food yang sesungguhnya: murah, mudah ditemukan, memiliki karakter lokal yang kuat, dan mencerminkan identitas budaya.

Gado-gado memperlihatkan bagaimana Indonesia bisa memadukan berbagai bahan menjadi satu kesatuan rasa. Getuk membuktikan bahwa makanan sederhana pun bisa menarik perhatian dunia dengan sedikit kreativitas. Sedangkan kerak telor adalah bukti bagaimana teknik memasak tradisional tetap bertahan di tengah modernisasi dan globalisasi.

Kehadiran ketiganya menjadi bentuk diplomasi budaya yang efektif—memperkenalkan Indonesia pada dunia lewat lidah.

Street Food Asia Indonesia: Magnet Kuliner yang Mendunia

Tak dapat disangkal bahwa kategori street food asia indonesia semakin menjadi sorotan global. Wisata kuliner kini menjadi bagian utama dari pengalaman turis mancanegara. Banyak dari mereka yang datang ke Indonesia bukan hanya untuk alamnya, tetapi juga untuk merasakan langsung keunikan cita rasa jajanan tradisional.

Indonesia punya potensi besar dalam persaingan street food Asia, sejajar dengan Thailand, Jepang, Vietnam, dan Korea Selatan. Untuk kamu yang ingin mengeksplorasi lebih banyak street food asia indonesia, bisa mengunjungi wisataprime.com, platform referensi kuliner, wisata, dan budaya yang bisa membantumu menemukan tempat dan rasa autentik dari tiap kota di Tanah Air.

Penutup

Dari warung kaki lima hingga festival makanan internasional, gado-gado, getuk, dan kerak telor terus menorehkan prestasi sebagai bagian penting dari kekayaan kuliner Nusantara. Bukan hanya karena rasanya yang enak, tetapi karena setiap gigitan membawa cerita tentang asal usul, teknik masak, dan identitas budaya.

Pengakuan dari CNN menjadi momen penting untuk semakin membanggakan dan melestarikan kekayaan street food kita. Dan bagi dunia, ini adalah undangan terbuka untuk datang dan merasakan langsung pesona street food asia indonesia—yang bukan hanya soal rasa, tapi juga soal jiwa dan tradisi.

Next Post Previous Post