Cireng Bumbu Rujak, Street Food Jadul yang Naik Kelas Jadi Camilan Viral

 

Wisataprime.com - Cireng, singkatan dari aci digoreng, bukan sekadar jajanan jadul asal Bandung. Kini, makanan ini kembali naik daun, bahkan menjadi salah satu camilan yang sedang diburu pecinta street food di berbagai kota besar. Cita rasanya yang gurih dan teksturnya yang khas—garing di luar dan kenyal di dalam—membuat cireng terasa akrab namun tetap menggoda. Apalagi ketika disandingkan dengan bumbu rujak pedas manis yang menyegarkan lidah.

Di tengah maraknya konten kuliner yang berseliweran di media sosial, muncul tren baru: street food cireng bumbu rujak yang lagi viral. Makanan sederhana ini kini tampil dengan versi yang lebih kreatif dan inovatif, mulai dari cireng isi keju mozzarella, cireng meledak, hingga cireng bumbu saus Padang super pedas. Semua hadir dengan visual yang menggoda, suara kriuk yang memikat, dan pastinya rasa yang mengguncang selera.

Asal Usul Cireng dan Transformasinya di Dunia Kuliner

Cireng berasal dari tanah Sunda dan telah lama menjadi camilan favorit masyarakat Jawa Barat. Dulu, bentuk dan penyajiannya sangat sederhana: adonan aci yang dibumbui lalu digoreng, disajikan dengan cabai rawit atau saus sambal. Tapi saat ini, cireng sudah mengalami transformasi dari makanan rumahan ke camilan kekinian yang dijual di gerobak kaki lima hingga food court mall ternama.

Transformasi ini tak lepas dari kreativitas pelaku usaha kuliner lokal. Banyak yang menambahkan isian keju, sosis, ayam suwir pedas, bahkan cokelat lumer ke dalam cireng. Salah satu variasi yang paling populer adalah cireng bumbu rujak, perpaduan rasa gurih dan kenyal dari aci dengan kuah rujak asam pedas yang segar. Paduan inilah yang jadi favorit baru generasi muda.

Viral di Media Sosial: Dari TikTok ke Lidah Anak Muda

Dalam beberapa bulan terakhir, konten mengenai cireng bumbu rujak mendominasi FYP di TikTok dan halaman explore Instagram. Video-video berjudul “cireng bumbu rujak viral,” “cireng isi saus pedas Korea,” hingga “cireng mozarella lumer” meraih ratusan ribu hingga jutaan views.

Salah satu akun kuliner populer @jajanankakak mereview sebuah warung tenda di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, yang menyajikan cireng isi keju dengan bumbu rujak segar. Video itu viral dan membuat tempat tersebut dibanjiri pembeli. Dalam wawancara singkat, pemilik warung mengaku bahwa sejak videonya viral, ia bisa menjual hingga 500 porsi per hari, dua kali lipat dari sebelumnya.

Kekuatan visual dan rasa menjadi kombinasi yang sempurna untuk membuat makanan ini viral. Tekstur garing cireng yang kriuk saat digigit, ditambah kuah rujak yang kental dan melimpah, menciptakan daya tarik tersendiri bagi penikmat street food maupun food content creator.

Mengulik Resep Cireng Bumbu Rujak yang Mudah dan Antiviral

Keberhasilan cireng bumbu rujak sebagai street food viral juga didukung oleh kemudahan membuatnya di rumah. Banyak akun berbagi resep DIY (Do It Yourself) dengan bahan yang mudah ditemukan dan proses yang cepat.

Bahan Cireng:

  • 150 gr tepung tapioka

  • 2 sdm tepung terigu

  • 1 batang daun bawang, iris halus

  • 2 siung bawang putih, haluskan

  • 1/2 sdt garam

  • 1/4 sdt merica

  • 100 ml air panas

Bahan Bumbu Rujak:

  • 100 gr gula merah

  • 2 siung bawang putih

  • 5 buah cabai rawit (bisa disesuaikan)

  • 1/2 sdt garam

  • 2 sdm air asam jawa

  • 100 ml air matang

Campurkan semua bahan cireng, uleni perlahan sambil menuangkan air panas. Bentuk pipih kecil dan goreng dalam minyak panas. Untuk bumbu rujak, haluskan semua bahan, rebus sebentar sampai mengental, lalu sajikan bersama cireng panas.

Resep ini telah dicoba oleh banyak pengguna dan terbukti menghasilkan cireng yang renyah di luar dan kenyal di dalam, dipadu bumbu rujak yang pedas dan manis. Mudah, murah, dan memanjakan lidah.

Kenapa Street Food Cireng Bumbu Rujak yang Lagi Viral Ini Disukai?

Dalam konteks kuliner jalanan, makanan yang viral biasanya punya beberapa kesamaan: visual menarik, rasa yang unik atau nostalgia, dan mudah dikonsumsi di mana saja. Cireng bumbu rujak mencentang semua boks tersebut. Ditambah dengan daya tarik harga yang ramah di kantong, membuatnya sangat digemari semua kalangan.

Selain itu, street food cireng bumbu rujak yang lagi viral ini mencerminkan identitas makanan Indonesia yang fleksibel dan penuh inovasi. Dari bahan sederhana seperti aci, bisa lahir berbagai variasi rasa dan tampilan. Inilah bukti bahwa kuliner lokal bisa tetap relevan dan bahkan menjadi tren nasional jika dikemas dengan tepat.

Banyak food blogger hingga chef rumahan turut membagikan resep serta tips memasak cireng agar lebih empuk, tidak meledak saat digoreng, dan bumbu rujak yang seimbang antara pedas dan manisnya. Ini menunjukkan adanya user-generated content yang tinggi, yang menjadi indikator kuat bahwa makanan ini memang relevan dan memenuhi search intent publik secara alami.

Pengalaman Langsung Mencicipi Cireng di Street Food Jakarta

Saat mencoba sendiri salah satu versi yang viral di Jakarta Selatan, tepatnya di sekitar Pasar Santa, pengalaman sensoriknya benar-benar terasa. Cireng disajikan panas-panas dalam wadah kertas, dilengkapi bumbu rujak homemade yang kental dan harum.

Gigitan pertama langsung terasa sensasi garingnya di permukaan, disusul tekstur kenyal yang membal. Bumbu rujaknya pedas menyengat tapi tetap ada sensasi asam manis yang menyegarkan. Rasanya seperti menikmati jajanan pasar, tapi dengan standar rasa kaki lima kekinian. Makanan ini bukan cuma enak, tapi juga menyenangkan untuk disantap sambil ngobrol sore atau ngemil saat lembur.

Strategi Pelaku UMKM dan Foodpreneur dalam Mengangkat Cireng

Para pelaku UMKM kuliner menangkap tren ini dengan cepat. Banyak dari mereka yang berinovasi dalam hal penyajian—menggunakan kemasan lucu, branding yang menarik, bahkan membuat booth khusus cireng yang tampil layaknya gerai bubble tea. Di platform online seperti TikTok Shop dan Instagram Store, banyak juga yang menjual paket frozen cireng siap goreng lengkap dengan bumbu rujaknya.

Fenomena ini juga menunjukkan pentingnya strategi pemasaran digital dalam mengangkat makanan tradisional agar relevan dengan pasar saat ini. Kolaborasi dengan food creator, giveaway, hingga konten behind the scenes menjadi bagian dari strategi konten mereka. Sebuah pendekatan yang bisa jadi inspirasi untuk pelaku usaha lainnya dalam mengangkat street food lokal menjadi bintang di era digital.

Next Post Previous Post