Menjelajahi Cebu Lewat Rasa: Panduan Kuliner Populer dan Makanan Viral yang Lagi In

Wisataprime.com  - Cebu bukan hanya tentang pantai menawan, sejarah kolonial, atau destinasi wisata alamnya yang eksotis. Di balik pesonanya, Cebu menyimpan kekayaan rasa yang sedang jadi sorotan para pecinta kuliner dari berbagai belahan dunia. Dengan berkembangnya tren makanan di media sosial, kota ini menjadi ladang subur bagi ragam kuliner lokal dan fusion yang mencuri perhatian. Kali ini, kita akan menelusuri jejak rasa di Cebu, dari jajanan jalanan legendaris hingga makanan viral di Cebu yang lagi in dan wajib dicicipi saat kamu berkunjung.

Lechon Cebu: Kuliner Ikonik yang Tak Pernah Mati Gaya

Tidak sah rasanya berbicara tentang kuliner Cebu tanpa menyebut Lechon—babi panggang khas Filipina yang sering disebut-sebut sebagai lechon terenak di negara ini. Di Cebu, Lechon bukan hanya makanan; ia adalah bagian dari identitas budaya. Beberapa spot favorit seperti Rico’s Lechon, Zubuchon, dan House of Lechon bukan cuma menyajikan daging yang renyah di luar dan juicy di dalam, tapi juga punya beragam varian bumbu seperti spicy, garlic, dan chili-coconut yang menggoda.

Uniknya, tren makan Lechon kini berkembang ke arah yang lebih modern. Banyak kedai dan restoran menyajikannya sebagai topping burger, isian taco, bahkan pizza. Presentasi baru ini membuat Lechon makin mudah diterima generasi muda dan viral di media sosial.

Street Food Lokal yang Relevan di Era TikTok

Cebu juga punya kekayaan street food yang sedang naik daun karena tampilannya yang menggoda dan cocok untuk konten short video. Salah satu yang mencuri perhatian adalah Tuslob Buwa, makanan sederhana berupa campuran otak babi, bumbu, dan kecap yang dimasak langsung di atas kompor lalu dicocol dengan puso (nasi yang dibungkus daun kelapa).

Tuslob Buwa kini tampil dengan wajah baru: beberapa gerai membuat varian "premium" dengan topping keju mozzarella, truffle oil, dan bahkan foie gras. Inilah kenapa makanan viral di Cebu yang lagi in bisa muncul dari sesuatu yang tradisional, lalu diangkat kembali dengan sentuhan modern dan visual yang “instagramable”.

Fusion Dessert: Antara Tradisi dan Inovasi

Salah satu tren manis yang lagi booming di Cebu adalah fusion dessert yang menggabungkan bahan lokal dengan teknik modern. Contohnya, Ube Cheesecake Turon, yaitu pisang goreng ala Filipina (turon) yang diisi dengan keju krim dan ube (ubi ungu lokal). Rasanya unik, tampilan warnanya mencolok, dan sangat cocok untuk konten visual.

Dessert lainnya yang viral adalah Halo-Halo versi premium. Kalau biasanya disajikan dalam mangkuk plastik di warung pinggir jalan, kini beberapa kafe seperti 10 Dove Street dan Cafe Jasmin menyajikan Halo-Halo dalam versi artisan—dengan topping seperti macarons, edible flowers, dan es krim buatan rumah rasa calamansi atau buko pandan.

Minuman Kekinian: Boba Lokal dan Kopi Ala Cebu

Tren minuman kekinian tidak hanya terjadi di Jakarta atau Seoul. Di Cebu, banyak coffee shop bermunculan dengan konsep lokal yang menarik. Salah satunya adalah Kapel, kedai kopi kecil di Mandaue yang terkenal dengan Latte Kalamansi dan Pandan Cold Brew. Kombinasi rasa yang tidak biasa ini menjadi magnet bagi food vlogger dan pengguna TikTok.

Di sisi lain, Cebu Milk Tea District menciptakan tren dengan menghadirkan menu “Sago at Gulaman Boba”—mencampurkan boba modern dengan rasa nostalgia khas Filipina. Sentuhan budaya lokal dalam gelas plastik berdesain unik menjadikan minuman ini tidak hanya enak tapi juga "viralable."

Kuliner Plant-Based yang Makin Populer

Bergesernya gaya hidup ke arah yang lebih sehat juga terasa di Cebu. Kini semakin banyak restoran plant-based yang tidak hanya menjual makanan sehat, tapi juga membuat presentasinya menarik untuk difoto dan dibagikan. Wellnessland Wholeness Center misalnya, menawarkan vegan kare-kare, vegan lechon kawali, hingga smoothie bowl dengan topping buah tropis lokal.

Fenomena ini menunjukkan bahwa makanan viral di Cebu yang lagi in bukan hanya soal makanan penuh lemak dan gula, tapi juga bisa berasal dari kesadaran akan gaya hidup sehat—selama tampilannya menarik dan rasa tetap menggugah selera.

Tempat Nongkrong Anak Muda dan Kuliner Estetik


Millennial dan Gen Z di Cebu tak ketinggalan memunculkan tempat nongkrong yang menjadikan makanan sebagai bagian dari experience. Café seperti The Daily Grind atau Abaca Baking Company tidak hanya menyajikan makanan enak, tapi juga desain interior estetik dan piringan sajian yang cocok difoto.

Menu seperti Avocado Toast dengan telur onsen, Croffle isi mango cheesecake, atau Chori Burger (burger dengan sosis chorizo lokal) adalah contoh hidangan yang sering muncul di timeline Instagram dan review YouTube foodies lokal.

Food Festival dan Pop-Up yang Mengangkat Street Food Lokal

Cebu juga aktif menyelenggarakan food bazaar dan pop-up event yang membuat kuliner lokal semakin dikenal. Acara seperti Sugbo Mercado atau Cebu Street Food Festival tidak hanya menampilkan makanan klasik, tapi juga banyak inovasi dari UMKM dan chef muda. Misalnya, taco isi sisig, milkshake rasa bibingka, atau donat dengan isian ube halaya.

Event-event semacam ini menjadi pusat lahirnya makanan viral di Cebu yang lagi in, karena selain menghadirkan pengalaman kuliner unik, juga menjadi tempat pertama di mana pengunjung bisa mencicipi inovasi yang mungkin akan viral beberapa bulan kemudian.

Strategi Lokal untuk Menarik Turis Kuliner

Pemerintah dan komunitas lokal sadar betul bahwa makanan adalah bagian penting dari pariwisata. Oleh karena itu, mereka mulai menggandeng food content creator lokal maupun internasional untuk mempromosikan makanan khas Cebu melalui platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube Shorts.

Program “Eat Cebu Like a Local” misalnya, mengajak turis untuk menjelajah tempat-tempat makan non-komersial dengan cita rasa otentik. Kegiatan ini menjadi konten yang kuat secara emosional dan informatif—dua hal yang dicari pengguna saat menelusuri kata kunci terkait makanan viral di internet.

Next Post Previous Post