Durian & Inovasi Rasa: Kuliner Unik dan Viral dari Davao yang Wajib Kamu Coba

 

Wisataprime.com - Davao, kota yang berada di selatan Filipina, bukan hanya terkenal karena keindahan alamnya yang menawan, tetapi juga karena satu buah yang ikonik: durian. Dijuluki sebagai "Durian Capital of the Philippines", Davao menjadikan buah ini bukan sekadar produk lokal, tetapi juga inspirasi utama dalam inovasi kuliner yang kini sedang viral. Dari camilan manis, minuman menyegarkan, hingga hasil eksperimen kuliner berani, durian menjadi jantung dari banyak kreasi makanan yang menarik perhatian pecinta kuliner di Asia Tenggara.

Salah satu bentuk inovasi yang paling menarik perhatian datang dari dunia akademik. Seorang peneliti asal Davao, Kriza Calumba, menciptakan terobosan unik: minuman probiotik hasil gabungan antara bir dan durian. Terinspirasi dari kecintaannya pada bir dan pengetahuannya tentang manfaat probiotik, Calumba menyadari bahwa banyak produk probiotik yang berbasis susu, sehingga kurang ramah bagi penderita intoleransi laktosa. Ia pun bertanya, “Mengapa tidak mencoba menggabungkan probiotik dengan bir?”

Calumba memulai penelitiannya saat mengambil gelar master di Louisiana State University, Amerika Serikat. Di sanalah ia mengeksplorasi kemungkinan menciptakan bir probiotik dengan menggunakan laktobasilus, bakteri baik yang umumnya digunakan dalam produk fermentasi. Ia menemukan bahwa kulit durian memiliki potensi untuk menjaga kelangsungan hidup bakteri ini, bahkan dalam lingkungan yang mengandung alkohol. Inovasi ini bukan hanya memberikan pengalaman rasa yang baru, tetapi juga menghadirkan nilai kesehatan yang potensial. Meski masih dalam tahap penelitian, minuman ini menjadi perbincangan hangat karena menggabungkan dua elemen yang tidak lazim: alkohol dan probiotik, dengan cita rasa khas durian.

Selain eksperimen ilmiah tersebut, Davao juga menyuguhkan banyak pilihan kuliner viral yang menggunakan durian sebagai bahan utama. Misalnya, durian pastillas—permen manis berbahan dasar susu dan daging durian—menjadi oleh-oleh favorit wisatawan. Teksturnya yang lembut berpadu dengan aroma durian yang khas menjadikannya camilan yang mudah diterima bahkan bagi mereka yang awalnya tidak menyukai durian.

Lalu ada durian ice cream yang dibuat dengan teknik tradisional menggunakan buah segar dari pasar lokal seperti Bankerohan Public Market. Beberapa kafe di Davao juga telah menambahkan varian es krim durian dengan topping modern seperti boba, mochi, hingga cheese foam yang sedang tren. Tak heran jika menu-menu ini viral di media sosial karena tampilannya yang estetik dan rasa yang unik.

Inovasi lain datang dari olahan pastry, seperti durian cheesecake dan durian puff. Kafe-kafe seperti Blugré Coffee dan Aling Foping’s Halo-Halo berani menggabungkan cita rasa lokal dengan teknik baking ala Eropa. Hasilnya adalah produk pastry yang mampu memikat turis dan warga lokal sekaligus. Cheesecake durian dengan tekstur creamy dan aroma menyengat jadi bukti bahwa buah ini mampu “naik kelas” dalam kancah kuliner modern.

Bicara soal viralitas, peran media sosial memang tidak bisa dipisahkan. Banyak food blogger dan travel influencer yang menjadikan kuliner durian dari Davao sebagai konten unggulan mereka. Baik dalam bentuk video mukbang, review tempat makan, maupun rekomendasi hidden gems, konten-konten ini menjadikan Davao semakin terkenal sebagai destinasi kuliner unik. Salah satu konten yang banyak dibagikan adalah tantangan mencicipi durian shake yang dijual di pinggir jalan—rasanya manis, creamy, dan sedikit menyengat, tapi sangat menyegarkan di tengah cuaca tropis Filipina.

Tidak hanya makanan manis, durian juga hadir dalam bentuk makanan gurih yang mengejutkan banyak orang. Ada yang menyajikan pizza dengan topping durian dan keju mozarella, bahkan spaghetti dengan saus durian yang dikembangkan oleh chef lokal. Inovasi ini memicu perdebatan—antara pecinta durian yang menganggapnya sebagai bentuk kreativitas, dan mereka yang menganggap rasanya terlalu berani. Namun dalam dunia kuliner, keberanian untuk bereksperimen adalah hal yang justru mendorong kemajuan.

Apa yang membuat Davao menonjol bukan hanya bahan dasarnya, tetapi pendekatan kreatif dan autentik dalam mengolahnya. Inilah yang membuat kuliner berbasis durian dari Davao tidak hanya dikenal di Filipina, tetapi juga menarik perhatian internasional. Banyak pelancong dari Asia Tenggara, termasuk Malaysia dan Indonesia, datang ke Davao untuk merasakan langsung bagaimana buah durian diolah dengan cara yang belum pernah mereka coba sebelumnya.

Jika kamu sedang mencari inspirasi kuliner yang unik dan penuh cerita, maka menjelajahi dunia kuliner viral di Davao yang terkenal dengan buah durian bisa menjadi pengalaman tak terlupakan. Mulai dari minuman probiotik berbasis durian-bir yang masih dalam pengembangan, hingga jajanan ringan yang bisa langsung dinikmati di jalanan kota, semuanya mencerminkan kreativitas masyarakat Davao dalam merayakan identitas lokal mereka melalui makanan.

Seiring berkembangnya teknologi pangan dan semangat untuk mengangkat produk lokal ke tingkat global, inovasi seperti yang dilakukan Calumba membuka jalan bagi lebih banyak eksperimen kuliner yang berakar dari tradisi tetapi berani bereksplorasi. Ia bahkan berusaha mencari pendanaan agar minuman probiotik durian bir bisa dikembangkan dengan bahan lokal sehingga terjangkau oleh masyarakat luas. Ini menjadi contoh nyata bagaimana inovasi tidak selalu harus berasal dari industri besar, tetapi bisa dimulai dari keingintahuan dan cinta terhadap produk lokal.

Davao telah menjadikan durian bukan hanya sebagai buah yang dibanggakan, tetapi juga sebagai medium untuk menjalin cerita, menciptakan pengalaman baru, dan menginspirasi banyak orang. Jadi, apakah kamu siap mencicipi dunia kuliner yang tak biasa namun penuh rasa dan makna dari kota yang satu ini?

Next Post Previous Post