Keagungan dan Sejarah Pura Besakih: Pusat Spiritual Hindu di Bali

Wisataprime.com  - Keagungan Pura Besakih tidak hanya terletak pada kemegahan bangunannya, tetapi juga pada aura spiritual yang kuat dan sejarah panjang yang menyertainya. Sebagai pusat spiritual utama bagi umat Hindu di Bali, pura ini menyimpan banyak sekali misteri dan tradisi yang menarik untuk diungkap

Pura Besakih, Warisan Spiritual Hindu Bali

Pura Besakih adalah kompleks pura terbesar dan tertua di Bali yang terletak di lereng Gunung Agung, gunung tertinggi di pulau ini. Sebagai pusat keagamaan Hindu Bali, pura ini menjadi tempat suci bagi umat Hindu, tempat pelaksanaan berbagai ritual sakral, dan simbol keselarasan spiritual. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pura ini telah berdiri sejak zaman prasejarah, dengan struktur yang berkembang seiring dengan pengaruh kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara.

Menurut Dr. I Nyoman Sudarma, seorang arkeolog dari Universitas Udayana, "Pura Besakih telah ada sejak abad ke-8 dan mengalami berbagai renovasi untuk menjaga keasliannya. Relief dan struktur bangunan menunjukkan pengaruh dari periode Majapahit, mencerminkan perkembangan Hindu di Bali."

Struktur dan Arsitektur Megah Pura Besakih

Kompleks Pura Besakih terdiri dari satu Pura Utama, yaitu Pura Penataran Agung, dan 18 pura pendamping, termasuk Pura Basukian, tempat awal diterimanya wahyu oleh Rsi Markandeya. Bangunan utama terdiri dari beberapa pelinggih dan meru, yang didesain berundak dengan orientasi menuju Gunung Agung, mencerminkan filosofi kosmologi Hindu Bali.

Di antara bangunan penting di dalam kompleks ini, terdapat Padma Tiga, simbol dari Tri Purusha yang melambangkan tiga tingkat kesadaran spiritual, yaitu Siwa, Sada Siwa, dan Parama Siwa. Desain ini bertujuan untuk mengarahkan umat menuju pencapaian kesadaran tertinggi dalam kehidupan rohani.

Makna Filosofis dan Peran Pura Besakih dalam Kehidupan Masyarakat Bali

Pura Besakih bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat spiritual yang merepresentasikan ajaran Tri Hita Karana, yaitu keseimbangan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama, dan manusia dengan alam. Dalam tradisi Hindu Bali, Gunung Agung dipercaya sebagai tempat tinggal para dewa, sehingga lokasi Pura Besakih di lereng gunung ini menegaskan statusnya sebagai pura paling suci di Bali.

Menurut Ida Bagus Made Dharma, seorang pemangku pura di Besakih, "Pura Besakih bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga pusat spiritual yang menyatukan berbagai kepercayaan Hindu Bali. Setiap pura dalam kompleks ini memiliki fungsi tertentu, mencerminkan konsep Tri Hita Karana—keselarasan antara manusia, alam, dan Tuhan."

Selain itu, masyarakat Bali juga mempercayai bahwa keberadaan Pura Besakih memiliki kaitan erat dengan ajaran Tattwa (filosofi ketuhanan), Tata Susila (aturan moral), dan Upacara (ritual persembahan). Ketiga aspek ini menjadi inti dalam pelaksanaan kehidupan keagamaan di Bali.

Upacara Keagamaan dan Perayaan di Pura Besakih


Setiap tahun, lebih dari 70 upacara keagamaan dilaksanakan di Pura Besakih, yang berlandaskan sistem kalender Pawukon, yaitu kalender Bali yang memiliki siklus 210 hari. Di antara perayaan terbesar adalah Upacara Bhatara Turun Kabeh, sebuah ritual sakral yang mengundang semua dewa turun ke bumi untuk memberkati umat Hindu Bali.

Selain itu, banyak wisatawan spiritual dari dalam dan luar negeri yang datang untuk mengikuti melukat, ritual penyucian diri yang diyakini dapat membersihkan energi negatif dan mendekatkan diri pada ketenangan batin.

Perawatan dan Revitalisasi Pura Besakih

Pada tanggal 13 Maret 2023, Presiden Joko Widodo meresmikan proyek revitalisasi kawasan suci Pura Besakih untuk meningkatkan fasilitas bagi umat Hindu dan wisatawan. Proyek ini mencakup pengelolaan area parkir, jalur pejalan kaki, serta perbaikan infrastruktur agar pengunjung dapat merasakan kesucian dan keindahan tempat ibadah ini secara maksimal.

Presiden Jokowi menegaskan, "Pura suci ini harus kita jaga dengan penuh rasa hormat agar umat Hindu dan pengunjung yang datang ke Pura Agung Besakih dapat merasakan aura kesuciannya."

Langkah ini juga diharapkan dapat mengatasi berbagai tantangan, termasuk peningkatan pengawasan terhadap pungutan liar yang selama ini dikeluhkan oleh wisatawan.

Wisata Religi dan Daya Tarik Pura Besakih bagi Pengunjung

Selain menjadi pusat ibadah, Pura Besakih juga menjadi destinasi wisata religi yang menarik. Keindahan arsitektur pura yang berpadu dengan panorama Gunung Agung membuatnya menjadi salah satu objek wisata ikonik di Bali. Wisatawan dapat menikmati suasana sakral, udara sejuk, serta pengalaman spiritual yang mendalam saat mengunjungi pura ini.

Berdasarkan data tahun 2013, jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Pura Besakih mencapai 84.368 orang (77,2% dari total pengunjung), sedangkan wisatawan domestik sebanyak 24.853 orang (22,8%). Jumlah ini terus meningkat setiap tahun seiring dengan promosi wisata spiritual yang semakin berkembang di Bali.

Tips Berkunjung ke Pura Besakih

Untuk mendapatkan pengalaman terbaik saat berkunjung ke Pura Besakih, berikut beberapa tips yang dapat diikuti:

  1. Kenakan pakaian yang sopan – Gunakan kain dan selendang yang disediakan sebelum memasuki area pura.
  2. Hindari datang saat hujan – Karena lokasinya di lereng gunung, jalanan bisa licin saat musim hujan.
  3. Hormati upacara keagamaan – Jangan mengganggu ritual yang sedang berlangsung.
  4. Gunakan pemandu resmi – Agar terhindar dari pungutan liar, pilihlah pemandu yang memiliki izin resmi.
  5. Datang di pagi hari – Pagi adalah waktu terbaik untuk menikmati suasana pura yang masih sepi dan tenang.

Kesimpulan

Pura Besakih bukan hanya pusat spiritual umat Hindu di Bali, tetapi juga merupakan warisan budaya yang sarat nilai historis dan filosofi mendalam. Dengan perawatan yang berkelanjutan, pura ini tetap menjadi destinasi utama bagi umat Hindu dan wisatawan yang mencari pengalaman spiritual serta keindahan arsitektur khas Bali.

Melalui berbagai perbaikan dan upaya konservasi, diharapkan Pura Besakih dapat terus menjadi simbol kebanggaan budaya dan spiritual bagi masyarakat Bali serta Indonesia. Jika Anda berencana mengunjungi Bali, jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan sendiri keagungan pura ini dan merasakan atmosfer sakral yang menyelimuti tempat ini.

Next Post Previous Post